Pacuan Kuda Tradisional Perlu Dilestarikan

KUNINGANMEDIA | Senin, 17 September 2018 14:30
Bagikan ke Facebook
KM
Pacuan Kuda Tradisional [Foto: Zoen]
PACUAN Kuda Tradisional merupakan Pesta Rakyat Kuningan yang setiap tahun digelar dalam rangkaian kegiatan memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI dan Hari Jadi Kuningan. 
 
Acara ini selainn untuk  melestarikan pacuan kuda tradisional sebagai tradisi dan ciri khas daerah Kabupaten Kuningan, juga dalam upaya mengembangkan potensi wisata daerah yang belum optimal  serta  mencari bibit atlet berkuda yang handal
.
Pacuan Kuda Tradisional di Kabupaten Kuningan boleh dibilang berbeda dengan pacuan kuda profesional, karena puluhan kuda yang dikutsertakan dalam olah raga berkuda itu merupakan kuda delamn yang biasa menarik penumpang di beberapa lokasi pusat keramaian kota
.
Meski begitu, kuda yang menjdi peserta pacuan kuda terbagi dalm beberapa kelas A, B, C D, E serta kelas derby serta terbagi dalam belasan race.
 
Hingga tahun 2018, Pacuan Kuda Tradisional di Kabupaten Kuningan sudah 11 kali digelar. Dalam perjalannanya sempat terhenti karena sesuatu hal.  Setelah terhenti selama dua tahun, Pacuan Kuda Tradisional kembali digelar di arena Pacuan Kuda Jalan Lingkar Kuningan, pada tahun 2015 tepatnya Minggu (6/9/2015) saat rangkai Hari Jadi ke-517 dengan diikuti 83 kuda delman dari beberapa kecamatan.
 
Sejumlah kusir delman yang biasa mengangkut penumpang di beberapa pangkalan delman di Kabupaten Kuningan, banyak yang meliburkan diri. Mereka mengikuti kegiatan Pacuan Kuda Tradisionalsekitar jalan Lingkar Cirendang Kabupaten Kuningan. 
 
Awalnya hanya bermodalkan keinginan untuk melestarikan kuda yang sudah menjadi ciri khas Kuningan. Setiap tahun peserta maupun penonton 
 
Sejarah mencatat bahwa kuda Kuningan punya andil besar dalam perjuangan bangsa. Kuda sebagai kendaraan perang yang gesit dalam melawan musuh.. Oleh sebab itu harus dilestarikan.(AM)*
 
 
 
 

Kirim Komentar

Nama
Alamat email
Alamat Web
Komentar
Tulis Kode: