ADA banyak warga terdampak bencana alam d Kabupaten Kuningan, yang kini masih bertahan di tempat pengungsian. Seperti warga terdampak bencana asal Desa Pinara yang kini masih tinggal di Posko Pengungsian Desa Ciniru dan Desa Cijemit Kecamatan Ciniru.
Dari lebih satu ribu jiwa pengungsi asal desa itu, banyak banyak yang sudah melakukan aktivitas di kampung halamanya, kemudian kembali ke tempat pengungsian.
Berbeda dengan Aas (35), salah satu warga Desa Pinara yang tiinggal sementara di Posko Kecamatan Ciniru ia memanfatkan waktu berjualan di lokasi pembangunan hunian sementara (Huntara) Hunian Blok Sawahluhur.Desa/Kecamatan Ciniru tak jauh dari tempat ia mengungsi.
Ia mengaku baru kurang lebih satu bulan berjualan di lokasi pembangunan huntara yang kini dalam proses penyelesaian itu.
Awalnya hanya berjualan minuman kopi dengan memanfaatkan uang bantuan dari pemerintah. Bantuan itu jumlahnya Rp200 ribu, Rp. 150 ribu dimanfaatkan modal karena Rp50 dipakai biaya anaknya yang masih sekolah.
Dari modal sebesar itu kini sudah berkembang Rp 1 juta, sehingga dagangan pun tidak hanya minuman melainkan makanan lainnya termasuk nasi untuk menyediakan para pekerja bangunan huntara.
“Alhamdulillah abdi henteu mungkir pa, batuan ti ditu tidieu katampi (Saya tidak memungkiri bantuan dari sana diterima (Alhamdulillah saya tidak memungkiri bantuan dari sana sini diterima,” tutur Aas.
Aas berharap, jika hunian sementara di Desa Ciniru itu sudah selesai dibangun serta dihuni oleh warga terdampak bencana Desa Pinara bisa melanjutkan berjualan dengan membuka warung di komplek hunian sementra. Sebelum mengungsi ke Desa Ciniru, ia membuka warung di daerahnya Desa Pinara. (AM)*