Kabar Dari Desa Cipondok (Bag I )

Asal Mula Desa Cipondok

KUNINGANMEDIA | Ahad, 01 April 2018 19:50
Bagikan ke Facebook
KM
Raden Noer Sungeb [Foto: Dokk. Pemdes Cipondok]

SEKIRA  tahun 1800 di daerah yang kini disebut Desa Cipondok, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan,  sudah ada pedukuhan dan pusat pemerintahan yakni di Cipondok Girang. Bahkan dulu Cipondok Girang dijadikan sebagai pusat pemerintahan yang dipimpin seorang kuwu. Namun pada saat itu juga pusat pemerintahan pindah ke lokasi yang kini menjadi kantor kepala desa, karena pada saat itu di Cipondok Girang terjadi   bencana alam akibat retaknya Gunung Beleketebe. 

Kini bekas pusat pemerintahan itu menjadi kebun atau hutan milik rakyat. Hingga kini Desa Cipondok sudah dipimpin oleh sebanyak 26 orang kuwu dengan masa jabatan yang cukup lama.

Kuwu-kuwu yang pernah memimpin masyarakat Desa Cipondok diantaranya  Buyut Haji, Seda Sakti, Jaya Rusmi, Suta Raga, Suta Reka, Arga Suta, Ki Banjang, Ki Carik, Keti Bangsa, Keti Dipa, Sastra Praja, Suta Wangsa, Astra Bangsa, Kerta Diraksa, Merta Dipa, Astra Santana, Astra Diraksa, Kerta Dijaya, Sumardi,  Jaya Bangsa, ( PJS ), Suhaemi, Soewarno, HS. Jamiat  Edi Supriadi dan Suhamad, SE

Konon, Cipondok berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda yakni Cai dan Mondok. Cai artinya air dan Mondok (meuting: Sunda) artinya menginap. Bila diterjemahkan secara bebas Cai Mondok di sini lebih ditujukan pada peristiwa terjadinya penguapan air pada pohon-pohon akibat pengaruh suhu dingin sehingga muncul ungkapan Cai Mondok yang akhirnya menjadi nama Cipondok.

Hal itu cukup beralasan, karena Cipondok merupakan daerah yang dikelilingi oleh beberapa gunung    dan kawasan  hutan lebat dengan udara sejuk sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya penguapan pada pohon-pohon tertentu.     

Terlepas bagaimana terjadinya peristiwa menguapnya air hingga menjadi sebuah nama Cipondok, yang jelas dengan munculnya nama itu selalu dikaitkan dengan ungkapan seorang tokoh sesepuh masyarakat Cipondok pada masa ratusan tahun silam yang mengatakan bahwa suatu saat Cipondok akan menjadi tempat pamondokan atau daerah persinggahan bagi orang luar yang sengaja datang maupun yang sedang mengadakan perjalanan.

Ungkapan itu ternyata benar adanya, kini Desa Cipondok selain menjadi desa yang maju dan mandiri juga menjadi daerah yang banyak dikunjungi oleh orang luar  yang sengaja datang maupun sedang mengadakan perjalanan.

Hal itu mula-mula ditandai dengan datangnya seorang kyai asal Cirebon bernama Raden Noer Sungeb yang datang untuk beristirahat di tempat yang kini disebut Paniisan. Begitu pula tentara Pasukan Siliwangi yang akan hijrah ke Yogyakarta pernah menginap di Desa Cipondok. Tak heran jika sampai kini banyak TNI yang mengadakan Napak Tilas ke Desa Cipondok.***

Dikutip dari Buku Kabar Dari Desa Cipondok. Pemdes Desa Cipondok dan KUNINGAN MEDIA

Kirim Komentar

Nama
Alamat email
Alamat Web
Komentar
Tulis Kode: