Menengok Pembangunan di Daerah Perbatasan

Ajun Mahrudin | Ahad, 12 November 2017 06:44
Bagikan ke Facebook
KM
Sejumlah pekerja sedang mengerjakan pondasi pembangunan Jalan Lingkar Garatengah-Karangmangu, di Desa Garatengah, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan, Sabtu (11/11/2017).* [Foto: AJUN MAHRUDIN]

KABUPATEN Kuningan terletak di ujung timur wilayah Propinsi Jawa Barat. Daerah yang berhawa sejuk, itu berbatasan dengan beberapa daerah kabupaten wilayah Propinsi Jawa Tengah. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.

Seperti Kabupaten lainnya di Jawa Barat, Kabupaten yang memiliki luas wilayah 3.119.571,12 hektar dengan jumlah penduduk 1,1 juta jiwa, punya peran dalam mendukung visi pembangunan di Jawa Barat yakni Terwujudnya Jawa Barat Yang Maju dan Sejahtera Untuk Semua.

Sebagaimana dikatakan Bupati Kuningan H. Acep Purnama, untuk memantapkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kuningan menerapkan kebijakan yang dipadukan dengan prioritas pembangunan di Jawa Barat maupun nasional. Hal itu diharapkan memberi dampak terhadap peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Kuningan maupun luar daerah khususnya di Jawa Barat.

Ada banyak program yang digelindingkan Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam memantapkan kesejahteraan masyarakat terutama di wilayah daerah perbatasan. Di wilayah timur Kuningan, misalnya, kini sedang dibangun Bendungan Kuningan untuk mengairi lahan sawah seluas 6.173 héktar di Kabupatén Brebes Jawa Tengah dan 1.000 héktar di Kabupatén Kuningan.

Pembangunan Waduk Kuningan sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 2011, memanfaatkan lahan sawah seluas 32 hektar, lahan perkampungan 2 hektar, tegalan 121 hektar dan lahan kahutanan 65 hektar di beberapa desa wilayah Kecamatan Cibeureum dan Kecamatan Karangkancana.

Di Kecamatan Cibeureum lahan yang dimanfaatkan untuk keperluan pembanguann Waduk Kuningan itu meliputi Desa Randusari, Kawungsari dan Desa Sukarapih. Sedangkan di wilayah Kecamatan Karangkancana meliputi Desa Simpayjaya dan Désa Tanjungkerta.. Ke depan Waduk Kuningan akan difungsikan selain untuk menyimpan air dalam upaya mengantisipasi krisis air pada musim kemarau, juga berfungsi sebagai daerah tujuan wisata, budidaya ikan jarring apung (japung).

Pembangunan Jalan Lingkar Timur

Selain pembangunan Waduk Kuningan di daerah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, kini Pemerintah Kabupaten Kuningan sedang membangun Jalan Lingkar Garatengah-Karangamangul sepanjang 2,8 kilometer. Pembangunan jalan di wilayah Kecamatan Japara itu merupakan kelanjutkan pembangunan jalan Lingkar Panawuan-Garatengah.

Pembanguann jalan Lingkar Garatengah-Karangmangu dimulai sejak awal bulan Agustus lalu memanfaatkan dana APBD Jawa Barat sebesar Rp27,3 miliar. Diharapkan pada pertengahan bulan Desember 2017 ini jalan Lingkar Garatengah-Karangmangu bisa tuntas sehingga bisa dilalui kendaraan

. “Saya berharap pembangunan jalan Lingkar-Garatengah bisa selesai tepat waktu, sehingga bisa mengurai kemacetan serta berdampak terhadap peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat,” kata Bupati Kuningan, H. Acep Purnama.*

Kebun Raya Kuningan

Di wilayah perbatasan Kabupaten Kuningan Majalengka dan Kabupaten Cirebon, Pemerintah Kabupaten Kuningan kini sedang menata sarana infratruktur terutama jalan untuk mendukung keberadaan Kebun Raya Kuningan (KRK) di Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan.

Kebun Raya Kuningan yang memiliki luas lahan lebih dari 120 hekatr, mulai dibangun pada tahun 2005, digagas oleh Pemerintah daerah Kabupaten Kuningan pada masa Bupati H. Aang Hamid Suganda. Pada bulan November 2015, Kebun Raya Kuningan diresmikan oleh Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain.

“Pembangunan Kebun Raya merupakan konsep pengelolaan kawasan yang sinergi upaya konservasi dengan pembangunan ekonomi berbasis kehidupan,” ujar Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, di Kuningan beberapa waktu lalu.

Ada beberapa zona atau area yang dimiliki Kebun Raya Kuningan. Diantaranya Zona penerima, pendukung, pendidikan lingkungan, kantor penelitian, konservasi, rekreasi aktif, pelayanan, konservasi rekreasi. Konservasi dan koleksi tumbuh-tumbuhan, Zona-zona kebun raya yang satu ini kaya dengan berbagai jenis tumbuhan,

Bukan hanya memiliki jenis pohon tipikal lokal Kuningan, tapi juga tipikal lokal Jawa Barat dan pulau Jawa bahkan tipikal Indonesia serta jenis pohon tipikal beberapa negara.

Kebun Raya Kuningan yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan, melalui lembaga Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kebun Raya Kuningan, untuk sementara ditutup dan hingga pertengahan bulan November 2017 belum dibuka untuk umum karena masih dalam penyempurnaan terutama soal infrastruktur jalan. “

"Kebun Raya Kuningan masih dalam penyempurnaan terutama pembenahan infrastruktur jalan dan sarana penunjang lainnya diharapkan pada akhir bulan Desember infrastruktur jalan menuju Kebun Raya Kuningan bisa selesai sehingga bisa dikunjungi kembali oleh masyarakat umum.,” kata Bupati Kuningan, H. Acep Purnama. .

Pelebaran Ruas jalan Cipasung-Subang

Sementara, Pembangunan di wilayah selatan Kabupaten Kuningan difokuskan pada pembangunan jalan terutama di daerah perbatasan Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Hal itu salah satunya diwujudkan dengan pelebaran ruas jalan Cipasung-Subang yang menyambungkan dua wilayah kabupaten itu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kuningan, H. Jajat Sudrajat, berdasarkan rencana ruas jalan yang terkena pelebaran itu sepanjang 42 kilometer, mulai Cipasung Kecamatan Darma sampai dengan Desa Mandapajaya, Kecamatan Subang, tepatnya wilayah perbatasan Bumiayu Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

. ”Pelebaran ruas jalan Cipasung-Subang dilaksanakan bertahap mengingat pembebasan lahan belum dilaksanakan secara menyeluruh,” ujar Jajat Sudrajat, sembari menyebutkan status jalan itu akan ditingkatkan menjadi jalan lintas nasional. Ia menjelaskan,

PUPR Kabupaten Kuningan telah menginventarisir masyarakat pemilik lahan berjumlah 3.540 orang, dengan data lahan berada 17 desa dalam empat wilayah kecamatan yakni Desa Cipasung, Desa Sukarasa, Desa Paninggaran, Desa Sakerta Barat, Desa Cageur, Desa Tugumulya, Desa Cimenga Kecamatan Darma.

Selanjutnya, Desa Padahurip, Desa Cantilan, Desa Selajambe Desa Ciberung, Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe, Desa Bangunjaya, Desa Subang Desa Pamulihan Desa Tangkolo Kecamatan Subang dan Desa Mandapajaya Kecamatan Cilebak.

Sebagian besar masyarakat pemilik tanah di beberapa desa sudah menghibahkan lahan untuk mendukung pelebaran jalan Cipasung-Subang.

"Diharapkan dengan pelebaran jalan ini dapat menunjang kemajuan pembangunan di wilayah selatan kabupaten Kuningan,” imbuhnya. * AJUN MAHRUDIN

Penulis adalah Wartawan Koran Sunda Galura bertugas di Kabupaten Kuningan.

Kirim Komentar

Nama
Alamat email
Alamat Web
Komentar
Tulis Kode: