Mengangkat Kearifan Budaya Lokal Dalam Perfilman

Zoen Mahardika | Rabu, 23 Maret 2016 22:48
Bagikan ke Facebook
KM
Mengangkat Budaya Kearifan Lokal Dalam Perfilman [Foto: ]

CILIMUS :  Khasanah budaya bangsa,  belum tergali optimal dalam dunia perfilman. Padahal, Indonesia punya kekayaan budaya yang sangat berharga untuk dikemas dalam film. Di tanah Jawa saja ada banyak kisah kerajaan yang tak akan habis jika digali.

Demikian, dipaparkan Imam Suharjo, Anggota Komisi II Lembaga Sensor Film (LSF) pada Sosalisasi Penyerapan Kearifan Budaya Lokal di Pemerintah Kabupaten Kuningan, di Hotel Ayong kawasan wisata  Lnggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Rabu (23/3/2016).

Di kurang lebih 100 depan  peserta yang terdiri atas pelajar mahasiswa, senman, LSM serta unsur  lainnya  Imam menyebutkan, cerita tentang Majapahit dan Gajahmada saja dicetak dalam bejilid jilid buku ,kisah tentang Mataram, baik Mataram Hindu maupun Mataram Islam tak akan kekurangan.

Begitu pula di tanah Sunda , juga banyak kerajaan-kerajaan besar yang jika dikisahkan akan menjadi luar biasa. Kerajaan Pajajaran, Kerajaan Galuh  dan kisah tentang Prabu Siliwangi. Di tanah Parahiyangan ada kisah Lutung Kasarung, Sangkuriang, Si Kabayan.

“Dengan kreativitas berbasis teknologi perfilman yang semakin canggih, akan banyak hal bisa  diangkat ke dunia perfilman kita dan akan mengangkat perfilman kita di dunia Internasional,” ujar Imam Suharjo.

Menurut Imam,  fillm kita masih “suka latah”. Pada masa lalu jika ada satu film horror sukses, maka akan diikuti oleh pocong berikutnya . Jika satu film komedi laris, akan menyusul film komedi berikutnya.* Zoen

Kirim Komentar

Nama
Alamat email
Alamat Web
Komentar
Tulis Kode: