Pemudik Merindukan Hucap

KUNINGANMEDIA | Ahad, 11 Agustus 2013 20:24
Bagikan ke Facebook
KM
[Foto: ]

KABUPTEN Kuningan memiliki makanan spesifik yang lazim disebut ‘Hucap’, yakni sejenis makanan ‘gado-gado’ Jakarta. Jajanan tradisional Hucap ini memiliki cita rasa yang khas, terdiri dari ‘Kupat’, Tahu, Bumbu kacang dan kecap ditaburi sedikit bawang goreng. Kupat adalah sejenis makanan lontong, yang bahan bakunya dari beras dibungkus pakai daun ‘janur’ lalu direbus didandang hingga matang.

Produksi Kupat setiap harinya mencapai ribuan, terutama dari Kelurahan Winduhaji, Lengkong, Purwasari, Garawangi, Kuningan dan sekitarnya. Para pedagang Hucap tersebar di seputar Kota Kuningan dan diantaranya di luar kota Kuningan. Biasanya pada musim ‘hajatan’ di pedesaan, pedagang Hucap bermunculan di sana menjaring para pembeli.

Saleh salah seorang diantaranya dari puluhan pedagang Hucap, hidupnya merasa tenang meski banyak pesaing karena soal rezeki sudah ada yang ngatur dari ‘Atas’, katanya.

Semula pendapatan kotor memang relative sedikit tetapi setelah banyak pelanggan setiap harinya melayani kurang dari 100 orang dengan harga Rp. 7.000/Porsi.

Pada hari-hari biasa seorang pedagang Hucap menghabiskan Kupat 100 biji dan 400 biji Tahu, sementara pada hari menjelang lebaran menghabiskan 300 biji kupat dan 1200 Tahu. Sebelum krisis ekonomi, harga Hucap hanya Rp. 3.000/Porsi, lalu naik menjadi Rp. 4.000/Porsi menyusul kenaikan harga beras, minyak goring dan Tahu. Akhirnya soal harga menyesuaikan dengan kenaikan harga bahan baku.

Bagi mereka yang belum pernah mencicipi Hucap, terutama wisatawan bila singgah ke Kuningan silahkan coba. Sementara itu, warga asal Kuningan di perantauan bila mudik selalu merindukan jajanan Hucap tersebut. (H. WAWAN HERMAWAN JR)

 

Kirim Komentar

Nama
Alamat email
Alamat Web
Komentar
Tulis Kode: