GARAWANGI, (KM): Sebuah mobil kijang bak terbuka bernopol E 8433 YW yang membawa 12 pekerja bangunan asal Kecamatan Karamatmulya, yang akan mengerjakan proyek bangunan sekolah di Kecamatan Ciniru, Nyungsep di anak Sungai Cisanggarung, diturunan Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi, Selasa (2/7/2013).
kejadian kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB ketika rombongan kuli bangunan tersebut menuju lokasi proyek pembangunan pagar SD Ciniru. Namun sopir pengangkut pekerja yang sebagian besar merupakan warga Cikaso, Kecamatan Kramatmulya tersebut, tak bisa mengendalikan laju kendaraannya saat melintasi jalan yang menurun tajam hingga 45 derajat dan bebelok akibat kondisi rem blong.
Akibat kejadian tersebut, satu orang tewas bernama Abas (57) tahun ketika dirujuk ke RSU Gunung jati Cirebon, sedangkan lima orang lainnya mengalami luka berat sisanya luka ringan.
"Kami berangkat dengan rombongan sebanyak 12 orang untuk bekerja membangun pagar sekolah di Ciniru. Saat berangkat kendaraan normal, namun ketika melewati turunan curam di purwasari tiba – tiba laju kendaraan bertambah kencang walau sudah direm lalu tidak terkendali dan akhirnya tecebur kesungai,”ujar koordinator pekerja bangunan, Sukarna, saat menjalani perawatan di IGD RSUD’45.
Sukarna, mengatakan, membuat semua pekerja termasuk dirinya mengalami luka – luka dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Ada empat korban mengalami luka serius hingga harus menjalani perawatan insentif, kemudian dua korban lain dirujuk ke RSU Gunung Jati, sedangkan untuk enam orang korban lainnya luka ringan termasuk dirinya diperbolehkan pulang.
“Tapi, takdir berbicara lain, korban yang dirujuk ke Cirebon, pak Abas meninggal dunia ketika dalam perjalanan menuju RSU Gunung Jati,”katanya.
Sopir yang membawa pekerja, Maman Sukirman (46) tahun, sebelum turunan sudah dua kali mengecek rem mobil, kondisinya normal, tepai pas turunan rem blong, mobil tak mampu dikendalikan, agar tidak masuk kejurang terpaksa mobil dibanting kekiri, dan nyungsep di sungai kecil.
"Saya sudah berusaha menginjak rem untuk memperlambat laju kendaraan, tapi anehnya tidak bisa. Secara reflex saya banting stir ke arah sungai dari pada harus menabrak kendaraan lain,”ujar Maman, yang hanya luka ringan.
Maman, mengatakan, kebanyakan penumpang yang luka berat, dan ringan, karena berusaha loncat dari mobil untuk menyelamatkan diri.
"Saya sadar ketika rem blong, berteriak untuk tenang, tetapi banyak yang loncat,"katanya.
Kasat Lantas Polres Kuningan, AKP. Iwan Setiawan menjelaskan bahwa musibah tersebut murni kecelakaan tunggal yang diakibatkan oleh sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraan. Untuk barang bukti kita sudah amankan di Mapolres Kuningan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut termasuk para saksi dan sopir yang membawa kendaraan tersebut.
"Kita masih mendalami kejadian ini, mulai dari memeriksa sopir serta meminta keterangan saksi mata yang ada. Nanti kalau penyelidikan sudah selesai kita baru bisa menyimpulkan apakah ada unsure kelalaian atau tidaknya,"ujar Kasatlantas Iwan.(Eka)