Ketua STIKKU: Penanggulangan HIV-AIDS Harus Serius

Zoen Mahardika | Senin, 01 Juli 2013 20:43
Bagikan ke Facebook
KM
[Foto: ]

KADUGEDE, (KM): Perkembangan HIV-AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawaitkan Hanya saja tak disadari hususnya oleh masyarakat. Sementara, pemerintaha nampaknya tak punya prioritas menyediakan anggaran untuk peananggulangan HIV-AIDS.

"Saya paham pemerintah tak punya prioritas untuk hal ini sehingga anggaran yang disediakan pun tak cukup," kata Asep Sufyan Ramadhy,  Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU), Kepada Kuningan Media. Senin, (1/7/2013).

Menurut Asep, seharusnya Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) menggandeng berbagai unsur seperti Perguruan Tinggi, BUMN/D, BNN, BKKBPP, sekolah, PHRI, dan pengelola tempat-tempat wisata lainnya untuk mengembangkan strategi promosi dan prevensi penularan HIV-AIDS yang sistematis dan terintegrasi.

Dia menambahkan, Pencegahan harus dilakukan dari hulu ke hilir, tak cukup hanya dengan diseminasi pengetahuan saja, tapi harus ada langkah-langkah konkret bahkan bila  perlu Perda khusus yang berkaitan dengan Pencegahan HIV-AIDS di Kuningan. Yang jelas pola penularan kini didominasi oleh hubungan seks terutama heteroseksual, melalui jarum suntik di kalangan pengguna narkotika suntik, dan dari ibu kepada anaknya saat hamil, melahirkan dan menyusui.

"Jika benar di Kuningan telah ada sekitar 61 orang yang g sudah ddinyatakan positif HIV-AIDS, maka sebetulnya potensi penularannya mencapai 6100 orang yang berisiko. Perlu diketahui bahwa bahayanya penyakit ini bukan karena belum ada obat atau vaksinnya, namun karena penularannya yang demikian cepat karena orang dengan HIV tidak menunjukkan gejala klinis apapun (tampak sehat seperti orang normal," paparnya. (Zoen)***

 .

Kirim Komentar

Nama
Alamat email
Alamat Web
Komentar
Tulis Kode: