CILIMUS, (KM): Kuota beras miskin (raskin) untuk masyarakat Kabupaten Kuningan, tahun ini berkurang sebanyak 17.038 RTS (Rumah Tangga Sasaran). Menyusul kebijakan pemerintah yang mengurangi 15 % kuota raskin.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, alasan pemerintah mengurangi kuota raskin itu karena menurunnya angka kemiskinan dan masyarakat sejahtera. Tapi herannya di Kabupaten Kuningan saja angka penduduk miskin masih seperti data angka sebelumnya.
“Ini adalah kebijakan pemerintah, dan semua daerah kuotanya berkurang 15 %. Ada beberapa alasan, diantaranya karena masyarakat kita sudah sejahtera, banyak warga yang tidak lagi membutuhkan raskin,” ujar Kepala Sub Divre Bulog Cirebon, Basirun, kepada wartawan, Rabu (20/2), saat menerima kunjungan dari Bagian Ekonomi Setda Kuningan.
Ketika ditanya kualitas, beras untuk raskin adalah beras medium, dan jika ditemukan beras berubah warna menjadi dove, kualitasnya masih dikatakan bagus. Untuk penyimpanan di gudang pun, menurut Basirun standar Indonesia yang kualitasnya bisa bertahan hingga satu tahun.
Sedangkan stok beras untuk wilayah Cirebon hingga lima bulan kedepan tersedia sebanyak 13 ribu ton. Beras tersebut dialokasikan untuk raskin, bencana alam dan jika diperlukan untuk OP (Operasi Pasar). Dari 13 ribu ton itu, beras impornya hanjya 6 ribu ton, sisanya adalah beras lokal.
Sementara itu, Kabag Ekonomi Setda Kuningan, Trisman menjelaskan, pagu raskin untuk Kuningan turun 16 %, dibandingkan tahun 2012. Di tahun 2012 sebanyak 105.417 RTS, sedangkan tahun 2013 sebanyak 88.379 RTS.
Penyaluran raskin tahun ini akan didistribusikan pada Februari minggu pertama, dan akan disalur untuk dua bulan secara bertahap yaitu alokasi raskin Januari dan Februari. “Mudah-mudahan data dari kecamatannya tidak ada yang telat, sehingga pendistribusiannya cepat dan tepat sasaran,” katanya. (noenk khazanah)