Kebakaran Hutan Gunung Ciremai Diduga Ada Unsur Kesengajaan

KUNINGANMEDIA | Selasa, 11 September 2012 20:08
Bagikan ke Facebook

PASAWAHAN : Pemisahan kewenangan antara Badan Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) dengan Pemkab Kuningan dalam pengelolaan hutan Gunung Ciremai, disinyalir menjadi sekat pembatas  dalam upaya pemadaman kebakaran hutan Gunung Ciremai sekitar Desa Padabeunghar dan Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan, minggu lalu.

“Sama sekali tidak ada aksi yang cepat, BTNGC tidak berusaha meminta pertolongan dari pusat. Entah memang pusatnya yang tidak memiliki peralatan yang modern, sehingga api yang melalap Ciremai tidak bisa segera dipadamkan, harus dilakukan secara manual oleh para relawan, dan selama satu minggu lebih api baru bisa dijinakan,” ujar Avo Juhartono, Ketua Komunitas Hijau.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, seluas 120 hektar lahan di Ciremai hangus terbakar. Sempitnya skat bakar menyebabkan api cepat menjalar ke kawasan lainnya. Dari 120 hektar tersebut, 29 hektar diantaranya adalah kawasan Kebun Raya Kuningan (KRK) di Padabeunghar Pasawahan yang merupakan tanggunjawab Pemkab Kuningan.

Tidak sekadar alang-alang dan rumput kering yang dilalap si jago merah, zona hijau pun yang ditanamai tanaman endemik (tanaman langka dan tanaman khas) habis terbakar. Ada beberapa pihak yang menduga, jika kebakaran itu bukan faktor alam, tapi ada unsur kesengajaan.

“Kalau faktor alam itu tidak mungkin, karena suhu tidak terlalu panas. Bisa jadi ada pendaki atau siapa yang membuang puntung rokok, atau su’udzonnya, ada yang sengaja lari kesana dan membakar kawasan itu. Kalau sudah terbakar, pasti ada proyek rehabilitasi,” papar Abdullah, salah seorang pemerhati lingkungan. (Khazanah/km)

Kirim Komentar

Nama
Alamat email
Alamat Web
Komentar
Tulis Kode: