Petani Lebakwangi Melirik Pupuk Organik

KUNINGANMEDIA | Selasa, 17 April 2012 22:02
Bagikan ke Facebook

LEBAKWANGI :Sejumlah petani di Kecamatan Lebakwangi sejak dua tahun lalu menggunakan pupuk yang diolah sendiri, yaitu dengan menggunakan mesin APPO (Alat Pencacah Pupuk Organik). Melalui pupuk organik tersebut, selain hasil panennya melimpah, juga kualitas dari padi dan tanaman jenis sayuran pun sangat bagus.
Dari keterangan yang diperoleh kuninganmedia.com, Selasa (17/4).

Mesin APPO sendiri masih sangat jarang yang mempunyai. Saat menggaungkan organik, pemerintah pusat pun konsen dalam memberikan pemahaman, termasuk dalam memberikan bantuan mesin APPO tersebut. Di Kuningan, mesin APPO tersebut baru dimiliki oleh beberapa kelompok tani di beberapa wilayah, dan juga ada yang dimiliki oleh home industry Marga Saluyu.

Seperti yang dikatakan Pemilik Marga Saluyu, Wawan Setiawan. Bahan baku pupuk organik yang diolah APPO tersebut, diantaranya, jerami, rumput-rumputan, rarapan atau sisa makanan ternak, rambat, kotoran hewan dan dedak. Dari pengolahan itu menjadi pupuk kompos, dan terbukti bisa menurunkan kadar karbon, dan menyeimbangkan rasio tanam, mineral, air, udara dan oksigen.

“Untuk mengembalikan kondisi tanah yang kini sudah rusak akibat terlalu banyak kimia, memang tidak mudah dan butuh waktu yang lama. Saat ini masih dalam tahap penyesuaian, dan pupuk organik itu bisa bekerja yaitu minimal tiga tahun untuk mengembalikan kesuburan tanah tersebut,” papar Wawan.

Mengembalikan pemahaman cinta kompos kepada petani, diakuinya sangat sulit, dan butuh waktu yang panjang untuk membuktikan keampuhan dari pupuk organik tersebut. Seperti yang dilakukan Wawan, APPO yang dimilikinya berawal untuk kepentingan lahan sawahnya sendiri. Tahun demi tahun ia buktikan kepada tatangga, lalu berkembang kepada tetangga desa dan kini pupuk untuk petani di beberapa kecamatan disuplai olehnya.

“Setelah dibuktikan dengan karya nyata dan hasil panen yang cukup melimpah, kini petani ikut memanfaatkan kompos sebagai pupuk organik. Dan Produksi APPO Marga Saluyu pun kini ada peningkatan. Yaitu dari 10, 9 ton di tahun 2010, naik menjadi 17 ton pupuk kompos di tahun 2011, dan Kami targetkan 20 ton di tahun 2012,,” jelasnya. (Khazanah/kuninganmedia.com)

Komentar (1)

bayu
sangat melegakan, petani kita udah kembali pada kearifan alam dan karuhun... mudah2an kelompok tani yg sdh merintisnya bersedia melakukan demo plot, biar petani lain tertarik...

Kirim Komentar

Nama
Alamat email
Alamat Web
Komentar
Tulis Kode: