---

KOTA : Sering terdengar siswa yang mengeluh saat mendapat tugas dari gurunya untuk mengerjakan soal pelajaran bahasa Sunda, terutama menulis aksara Sunda. Hal itu terjadi karena selama ini pelajaran bahasa Sunda masih dianggap sulit oleh sebagian besar siswa mulai siswa.
Lemahnya pengetahuan tentang pelajaran bahasa Sunda, selain disebabkan rendahnya minat siswa untuk mendalami pelajaran bahasa Sunda, juga disebabkan minimnya perlengkapan atau media pembelajaran untuk menggugah minat siswa.
“Untuk mendorong minat siswa dalam belajar bahasa Sunda, tentu saja harus ada upaya untuk menggugah minat siswa melalui media yang mudah diakses dan digemari siswa,” siswai game,” kata Dadan Sutisna, budayawan muda asal Sumedang, saat menjadi pembicara pada pelatihan Aksara Sunda Berbasis Komputer bagi guru SMP se-Kabupaten yang diadakan MGMP Bahasa Sunda Kuningan, di SMPN 7 Kuningan, belum lama ini.
Menurut Dadan, sampai saat ini siswa yang memiliki kamus bahasa Sunda, boleh jadi bisa dihitung oleh jari. Selain harganya mahal, juga masih sulit mencarinya. Oleh sebab itu, harus ada keseriusan pemerintah dalam penyediaan peralatan yang mudah diakses dan digemari siswa.
“Saya pikir kini sudah saatnya untuk berinovasi memadukan pelajaran bahasa Sunda dengan teknologi yang kini tengah digandrungi masyarakat, bisa saja aksara Sunda diakses melalui telepon seluler, komputer dan media lainnya seperti game,” jelas Dadan Sutisna.
Sementara, Ketua MGMP Bahasa Sunda SMP Kabupaten Kuningan, Yayat mengatakan, pelatihan bahasa Sunda bagi guru itu dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan guru.
“Saya berharap ilmu yang didapat dari latihan ini bisa memberikan pencerahan bagi para guru untuk berinovasi sesuai tuntutan jaman.” (jun/kuninganmedia)*