Alih Fungsi Lahan Semakin Mengkhawatirkan

KUNINGANMEDIA | Rabu, 30 Juni 2010 19:25
Bagikan ke Facebook

CILIMUS : Alih fungsi lahan pertanian ke nonpertanian di Jawa Barat setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan dan jika dibiarkan dikhawatirkan kebutuhan pangan bagi masyarakat terganggu, kendati sampai saat ini potensinya masih cukup menggembirakan.


“Hal tersebut menjadi salah satu kendala dan tantangan untuk mewujudkan ketahanan pangan yang dicirikan dengan terpenuhinya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutu, aman, merata dan terjangkau oleh setiap anggota rumah tangga. Belum lagi kendala mningkatnya harga pangan dunia, global warning, persaingan penggunaan bahan pangan untuk keperluan bio-energi dan meningkatnya jumlah penduduk. Ini harus Kita sikapi secara bijak, oleh seluruh masyarakat,” papar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam acara Peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-38 tingkat Propinsi yang dipusatkan di Open Space Gallery Linggajati Kuningan, Rabu (39/6).

Saat ini potensi sumberdaya pertanian di Jawa Barat sangat besar, diantaranya luas areal sawah mencapai 900.000 ha, areal perkebunan 500.000 ha, areal hutan 800.000 ha, areal perikanan darat 200.000 ha serta luas perikanan laut mencapai 154.000 ha.

“Kalau peraturan tata ruang antara peraturan Pemprop dengan Pemda tidak maching, tidak menutup kemungkinan, lahan produktif akan semakin terkikis. Tapi yang harus ditanamkan, yakni keseimbangan dalam memanfaatkan lahan nonproduktif menjadi lahan yang produktif. Tidak jadi masalah perumahan dan industri semakin banyak tapi harus diimbangi dengan adanya pemanfaatan lahan produktif, sehingga kebutuhan pangan tetap akan bisa terpenuhi,” ujarnya.

Menghadapai kendala tersebut, menurut Ahmad Heryawan paling tidak ada tiga syarat yang harus dibangun, diantaranya menjaga dan memperkuat kemandirian, memiliki daya saing yang tinggi di era globalisasi yang sarat dengan persaingan dan mampu membangun dan memiliki peradaban yang maju dan mulia. (KM-0

Kirim Komentar

Nama
Alamat email
Alamat Web
Komentar
Tulis Kode: