Sopir “Ngotot” Memakai Terminal Cirendang

KUNINGANMEDIA | Rabu, 16 Juni 2010 09:19
Bagikan ke Facebook

ANCARAN : Meskipun terminal Cirendang telah ditutup per satu Februari, namun puluhan angkot, elf dan bis tetap transit di Cirendang dan tidak mengindahkan pemindahan ke Terminal Type A yang berlokasi di Desa Kertawangunan Ancaran tersebut. Para sopir beralasan pemindahan ke Kertawangunan tersebut tidak efesien, justru malah membikin ribet dan para penumpang pun banyak yang menolak dialihkan ke terminal terbesar itu.
“Jika beberapa pekan kedepan lagi, ternyata mereka masih membandel, Kami terpaksa akan melakukan sikap tegas dengan memportal pintu masuk terminal Cirendang. Karena Kami juga sudah merasa lelah memberikan arahan dan pengertian kepada mereka. Kalau begini terus, terminal Kertawangunannya tidak akan berkembang,” ujar Aan Hendarto, Kasi Angkutan kepada kuninganmedia.com, Rabu (16/6).
Sementara itu, pembangunan terminal terbesar itu sendiri menghabiskan anggaran sekitar Rp 25 miliar. Namun kenyataannya, sampai sekarang masih sepi karena berada di lokasi yang tidak strategis. Pemberlakuan buka 24 jam pun tidak berlaku karena tidak ditunjang dengan fasilitas yang ada. “Memang untuk merubah kebiasaan itu sangat sulit,” tandas Aan. (KM-03)

Kirim Komentar

Nama
Alamat email
Alamat Web
Komentar
Tulis Kode: