Petani Berharap Gudang Komoditi Menjadi Jembatan Pemasaran

KUNINGANMEDIA | Kamis, 20 Mei 2010 16:36
Bagikan ke Facebook

 

[caption id="attachment_314" align="alignleft" width="150" caption="Ilustrasi"]Petani [/caption]

LEBAKWANGI : Ratusan petani di Kab. Kuningan kini berharap banyak dari Gudang Komoditi Sistem Resi yang berlokasi di Desa Cinagara Kec. Lebakwangi itu bisa menjadi jembatan pemasaran hasil pertaniannya yang tetap stabil dan tidak selalu dipermainkan para tengkulak.

Seorang petani Desa Cipetir Kec. Lebakwangi sedang menerima pengarahan dari salah seirang petugas Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Lebakwangi, beberapa waktu lalu. (Dok: kuninganmedia.wordpress.com

Demikian harapan para kelompok tani di sejumlah kecamatan saat menghadiri sosialisasi dan pelatihan sistem resi gudang yang segera akan dioperasikan. Kelompok tani yang hadir tersebut diantaranya dari Kecamatan Lebakwangi, Garawangi, Ciawigebang, Cibingbin, Cilimus, Jalaksana, Mandirancan, Cigugur, Subang dan Darma, Kamis (20/5), di Gudang Komoditi.

Menurut Bupati Kuningan H.Aang Hamid Suganda, pembangunan gudang sistem resi gudang di Kabupaten Kuningan ini, merupakan langkah konkrit yang sangat diperlukan mengingat Kuningan sebagai daerah agraris. Dimana masyarakat umumnya bermatapencaharian petani dan agrobisnis.

Disebutkannya potensi yang ada di Kabupaten Kuningan, yaitu padi 370.163 ton/tahun, jagung 20.223 taon/tahun, kedelai 2.313 Ton/tahun, palawija 142. 157 ton/tahun dan sayuran dan buah-buahan 65.063 Ton/tahun.

“Sementara hasil pertanian yang bisa disimpan disini, bukan hanya padi melainkan hasil bumi lainnya juga, asalkan memiliki katahanan minimal 3 bulan, seperti jagung, kacang, kopi, gabah, lada, karet dan lainnya,”sebutnya.

Keberadaan gudang tersebut dapat membantu masyarakat Kuningan untuk menyimpan hasil pertaniannya. Dengan harapan sebagai langkah menghindari harga jual yang tidak stabil atau turun. Sehingga dikemudian hari dapat dijualnya ketika harga sudah stabil atau naik. Sekaligus menjaga mutu komoditi yang akan dipasarkan.

Disamping itu, menghindari juga tengkulak dan harga jual rendah diakibatkan banyaknya hasil pertanian yang menumpuk. Sehingga hal itu sangat rawan kerugian. Maka hasil bumi untuk sementara bisa disimpan dan masyarakat yang menyimpannya akan diberikan resi. (KM-04)

Kirim Komentar

Nama
Alamat email
Alamat Web
Komentar
Tulis Kode: