Pelaku Usaha Kecil Tolak Rencana Kenaikan TDL

KUNINGANMEDIA | Rabu, 05 Mei 2010 16:29
Bagikan ke Facebook

Sejumlah pelaku usaha kecil di Kab. Kuningan mengeluhkan dan menolak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) karena akan berdampak pada omzet dan mengancam kerugian atas usaha mereka.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari beberapa pelaku usaha kecil, sektor usaha baik yang mengandalkan keseluruhan tenaga listrik maupun tidak tetap merasa khawatir dengan kenaikan listrik tersebut.

Pasalnya biaya produksi akan meningkat sementara hasil produksi bisa jadi menurun karena harga jual yang dinaikkan.

“Kalau tidak menaikkan harga jual, akan sangat merugi. Kalaupun menaikkan harga jual, Kita juga pesimis terhadap pemasarannya, karena pasti calon konsumen akan berfikir dua kali kalau melihat harga jualnya naik,” ujar Markus, salah seorang pelaku usaha kecil kenveksi kerudung “Galuh Collection”.

Dituturkan Markus, dalam seminggu, para pegawainya yang berjumlah 53 orang memproduksi nyaris 50 kodi kerudung. Hasil produksinya yang dipasarkan di wilayah Kuningan, Cirebon, hingga Purwokerto itu mendatangkan keuntungan kotor Rp 200.000 – Rp 300.000 per kodi.

Kenaikan TDL dikhawatirkan akan menurunkan keuntungan yang diperoleh Markus yang telah memulai usahanya sejak tahun 2006. “Saya sangat keberatan dengan kenaikan listrik itu, bagaimana mereka-mereka yang usahanya lebih kecil dibanding saya,” pintanya.

Senada yang dikatakan pelaku usaha lainnya, di saat pemerintah berniat memulihkan ekonomi Indonesia tapi justru di sisi lain malah semakin memberatkan para pelaku usaha kecil dengan kenaikan TDL tersebut.

Kenaikan itu pasti akan memicu kepada kenaikan barang lainnya, “Semen pasti akan naik seiring kenaikan TDL, itu pasti. Saya sebagai pengusaha property bingung kalau itu terjadi, harga jual rumah pasti akan naik,” ujar Juanda, pengusaha lainnya.

Kalaupun pemerintah ngotot menaikkan TDL, para pengusaha dan masyarakat meminta pelayanan PLN ditingkatkan. Selama ini, menurut Markus, PLN kerap mengabaikan pelayanan yang salah satunya ditunjukkan dengan tidak adanya sosialiasi pada sejumlah pemadaman listrik. (Bilqis KH)

Kirim Komentar

Nama
Alamat email
Alamat Web
Komentar
Tulis Kode: